Syiar Dan Syair Sang Pengembara
Jumat, 25 Desember 2015
11- Abu Bakar Bermimpi
Oleh: Said Al Qasam
Dalam kitab An Nawaadir karya Imam Al Qulyubi disebutkan:
Suatu malam Khalifah Abu Bakar Asshiddiq (Radliyallahu 'Anhu) bermimpi dalam tidurnya. Kemudian beliau menangis dalam mimpinya itu. Sehingga tangisannya sampai terdengar keluar rumahnya. Kebetulan Sayyidina Umar bin Khatthab (Radliyallahu 'Anhu) sedang lewat mendengar tangisannya dan mengetuk pintu rumah beliau. Khalifah Abu Bakar membuka pintu dengan air mata yang masih berlinang. Kemudian Sayyidina Umar bertanya :
"Mengapa engkau menangis ?".
Lalu Khalifah Abu Bakar mejawab : "Kumpulkanlah para sahabat ada hal penting yang harus aku sampaikan".
Sayyidina Umar mengumpulkan seluruh sahabat, kemudian Khalifah Abu Bakar bercerita :
"Sungguh aku bermimpi bahwa hari kiamat sedang terjadi dan aku melihat banyak orang dengan wajah bersinar berada diatas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya.
Aku bertanya kepada malaikat : "Siapa gerangan mereka?".
"Mereka para nabi-nabi terdahulu sedang menunggu Nabi Muhammad (shallahu 'alaihi wa sallam), sebab syafaat berada ditangan beliau." jawab malaikat.
"Lalu dimana beliau sekarang ?, tolong bawa aku padanya, aku pelayan dan sahabatnya."
Lalu malaikat membawaku menemui Nabi Muhammad (shallahu 'alaihi wa sallam). Kemudian aku melihat Nabi sedang berada didepan 'Arsy dengan menengadahkan tangan kanan dan tangan kirinya diarahkan ke pintu neraka untuk menutupnya (agar ak terbuka) serta berdoa : "ilaahiy ummatiy, ilaahiy ummati, ilaahiy ummati (Tuhanku selamatkanlah umatku)".
"Diantara mereka ada Ulama, Orang-orang Sholeh, Jama'ah Haji dan Umroh dan Orang-orang yang berjihad dijalan-Mu".
Kemudian terdengar suara memanggil :
"Yaa Muhammad, engkau menyebut golongan yang ta'at dan engkau tak menyebut golongan yang lain.",
"coba sebutkanlah orang-orang dhalim, pemabuk, pezina dan pemakan riba diantara mereka.".
Nabi bersabda : "Yaa Tuhanku, mereka ada juga seperti yang Engkau firmankan.",
"Tapi diantara mereka tidak ada seorangpun yang menyekutukan-Mu, tak menyembah selain-Mu, tak menyebut-Mu mempunyai putera dan mereka tidak menyimpang dari tauhid kepada-Mu."
"Maka terimalah syafa'atku untuk mereka, kasihanilah tangisanku untuk mereka dan jadikanlah kesedihanku ini kebahagiaan untuk mereka."
(Mendengar munajatnya) Aku berkata kepada Nabi (shallahu 'alaihi wa sallam) :
"Kasihanilah dirimu juga wahai Nabi..!!!".
Beliau Nabi menjawab :
"Yaa Aba Bakr, aku bersimpuh dihadapan Tuhanku agar aku diizinkan mensyafaati semua umatku".
Dan ketika Nabi akan melanjutkan sabdanya engkau membangunkanku dengan ketukan pintu wahai Umar. (jadi aku tidak mengetahui apakah beliau diizinkan mensyafaati semua atau sebagian umatnya).
Tiba-tiba terdengar suara menggema dari dalam rumah : "Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku, Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku,
Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku wahai Aba Bakr."
Mendengar suara itu Khalifah Abu Bakar (Radliyallahu 'Anhu) dan Sahabat Umar (Radliyallahu 'Anhu) berkata lega : "Alhamdulillaah...!!!"
Kamis, 24 Desember 2015
10- Peutuah Penting Abu Kuta Krueng
Oleh Said Al Qasam
ABU Kuta Krueng mengingatkan setiap muslim untuk menuntut ilmu agama. Katanya, ilmu akan menjadi ‘pembimbing’ untuk mengarungi kehidupan dunia serta membedakan yang benar dan yang salah. Dengan ilmu yang benar, seseorang akan mendapatkan tuntunan dan kemuliaan untuk menempuh jalan menuju surga-Nya.
Allah SWT juga akan mengangkat derajat bagi mereka-mereka yang mau mencari, mengamalkan, mengajarkan, dan bersabar diatas ilmu yang ia miliki. Ilmu agama adalah sarana taqwa dan jalan menuju syurga.
bila berjalan pada arah yang benar dan mendapat petunjuk Allah, insya Allah kita tak sesat,”kata Abu Kuta Krueng, yang juga Pimpinan Dayah Darul Munawwarah, Kuta Krueng Bandar Dua, Pidie Jaya.
Ulama karismatik Aceh ini menambahkan, dayah-dayah di Aceh merupakan tempat menimba ilmu tauhid, ilmu fiqah dan segala yang dihajati oleh para sahabat Nabi.
“Maka bersungguh-sungguhlah belajar, dan bersungguh dalam mengajar dan menjadi amal kebaikan dunia akhirat. Mudah-mudahan Allah selalu memberi petunjuk, jalan yang lurus kepada kita semua, walilahilham,” kata Abu Kuta Krueng.
Dengan adanya ilmu agama pula, tambah Abu, maka ia akan mampu menjadikan dunia sebagai bagian dari jembatan untuk menuju kehidupan yang lebih abadi yakni akhirat kelak.
“Luruskan niat, persiapkan bekal menuju negeri akhirat kelak. Mudah-mudahan menjadi orang yang bahagia di dunia dan dikumpulkan dalam barisan orang-orang yang dicintai Allah nantinya dalam syurga,”tutup Abu Usman.
Selasa, 22 Desember 2015
09- Malaikat Pelindung
Oleh Said Al Qasam
Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?".
Tuhan pun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia". Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai ?"
Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia". Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padaMu ya Tuhan ?"
Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa". Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku ?"
Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu". Namun si kecil ini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihatMu lagi".
Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagunganKu dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat padaKu. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingatKu. Walau begitu Aku akan selalu ada di sisimu".
Hening. Kedamaian tetap menerpa surga. Namun suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku..."
Tuhanpun kembali menjawab, "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan : IBU".
Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?".
Tuhan pun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia". Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai ?"
Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia". Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padaMu ya Tuhan ?"
Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa". Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku ?"
Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu". Namun si kecil ini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihatMu lagi".
Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagunganKu dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat padaKu. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingatKu. Walau begitu Aku akan selalu ada di sisimu".
Hening. Kedamaian tetap menerpa surga. Namun suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku..."
Tuhanpun kembali menjawab, "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan : IBU".
08-Buat Ukhti Remaja
Oleh Said Al Qasam
Duhai wanita,
Engkau tiada perlu memakai begitu banyak perhiasan,
karena engkau adalah perhiasan itu sendiri..
Kecantikan yang kau jaga dengan menghijabinya,
akan menghantarmu pada kemuliaan.
Dan sebaliknya jika tak kau hijabi,
maka akan menghantarmu pada kehancuran.
Engkau tak perlu menampakkan keindahanmu duhai wanita,
karena dengan sendirinya keindahan itu
akan tertampakkan pada caramu menghijabi diri
Hijabmu yang menjuntai,
dan akhlaq yang tertata membuat iri
sekaligus pembangkit semangat bagi wanita lain
yang ingin sepertimu bahkan melebihi mu
Keshalehan adalah keindahanmu..
Berbinar cemerlang bak mutiara..
Santunmu bagai cermin bagi yang memandang.
Dari begitu banyaknya perhiasan didunia,
jadilah engkau sebaik-baik perhiasan,
yakni sosok wanita saleha.
Beribu lelaki pencinta kesolehanpun,
berebut ingin memilikimu
Wanita salehah,
wujud cintanya pada ALLAH adalah ketundukan dan ketaatan pada syariaNYA.
Ia bagi teman salehah adalah yang mampu mengingatkan dalam kebenaran dan kebaikan.
Ia bagi anaknya adalah madrasah yang tak kenal lelah dalam membimbing.
Ia bagi lingkungannya adalah contoh teladan bagi tiap wanita.
Dan ia bagi suaminya adalah partner yang mengokohkan dalam
menempuh dan meraih ridho ilahi.
Duhai wanita, gadis remaja, ukhti muslimah..
jadilah sebaik baik perhiasan dunia.
Agar selamat dunia ini dari kehancuran
07-Benarkah Isbal Haram?
Oleh Said Al Qasam
Benarkah Isbal Haram?
Benarkah Isbal Haram?
Dan benarkah pula ancamannya adalah neraka?
Jawaban:
*****
Berdasarkan pengertian dari Hadis, Isbal adalah memanjangkan pakaian (sarung / celana) di bawah mata kaki hingga menyentuh tanah. Hadis-hadisnya sangat banyak sekali, diantaranya:
ثلاث لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل إزاره والمنان الذى لا يعطى شيئًا إلا منة والمنفق سلعته بالحلف الكاذب (رواه مسلم رقم 106)
*****
“Ada 3 orang yang tak akan dilihat oleh Allah di hari kiamat dan tidak dibersihkan oleh Allah, serta mereka mendapat adzab yang pedih yaitu orang yang melakukan Isbal (memanjangkan pakaiannya), orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang bersumpah palsu atas dagangannya” (HR Muslim No 106). Dan hadis:
مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ (رواه البخاري رقم 5787)
“Pakaian yang dibawah mata kaki maka ada di neraka” (HR Bukhari No 5787)
Namun hadis-hadis diatas masih umum, dan terdapat sekian banyak hadis yang mentakhsis (membatasi) keumumannya. Diantaranya:
لا ينظر الله يوم القيامة إلى من جر إزاره بطرا (رواه البخاري رقم 5451 )
لا ينظر الله إلى من جر ثوبه خيلاء (رواه مسلم رقم 2085)
“Allah tak akan melihat seseorang di hari kiamat yang memanjangkan pakaiannya (Isbal) secara sombong” (HR Bukhari No 5451 dan Muslim No 2085).
Ketika Rasulullah bersabda demikian, kemudian Abu Bakar bertanya:
فقال أبو بكر إن أحد شقي ثوبي يسترخي إلا أن أتعاهد ذلك منه ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم إنك لن تصنع ذلك خيلاء (رواه البخاري رقم 3465)
“Sesungguhnya salah satu sisi pakaian saya memanjang ke bawah kecuali kalau saya menjaganya? Rasulullah saw menjawab:
“Kamu melakukan itu tak karena sombong” (HR Bukhari No 3465). Artinya Rasulullah memberi keringanan bahwa jika Isbal dilakukan tidak bertujuan sombong adalah diperbolehkan.
Dengan demikian hukumnya Isbal tak haram dan faktor keharamannya adalah “Sombong”. Maka mengangkat pakaian diatas mata kaki adalah sunah, bukan wajib. Penjelasan ini diulas oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim 1/128.
Benarkah Isbal Haram?
Benarkah Isbal Haram?
Dan benarkah pula ancamannya adalah neraka?
Jawaban:
*****
Berdasarkan pengertian dari Hadis, Isbal adalah memanjangkan pakaian (sarung / celana) di bawah mata kaki hingga menyentuh tanah. Hadis-hadisnya sangat banyak sekali, diantaranya:
ثلاث لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل إزاره والمنان الذى لا يعطى شيئًا إلا منة والمنفق سلعته بالحلف الكاذب (رواه مسلم رقم 106)
*****
“Ada 3 orang yang tak akan dilihat oleh Allah di hari kiamat dan tidak dibersihkan oleh Allah, serta mereka mendapat adzab yang pedih yaitu orang yang melakukan Isbal (memanjangkan pakaiannya), orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang bersumpah palsu atas dagangannya” (HR Muslim No 106). Dan hadis:
مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ (رواه البخاري رقم 5787)
“Pakaian yang dibawah mata kaki maka ada di neraka” (HR Bukhari No 5787)
Namun hadis-hadis diatas masih umum, dan terdapat sekian banyak hadis yang mentakhsis (membatasi) keumumannya. Diantaranya:
لا ينظر الله يوم القيامة إلى من جر إزاره بطرا (رواه البخاري رقم 5451 )
لا ينظر الله إلى من جر ثوبه خيلاء (رواه مسلم رقم 2085)
“Allah tak akan melihat seseorang di hari kiamat yang memanjangkan pakaiannya (Isbal) secara sombong” (HR Bukhari No 5451 dan Muslim No 2085).
Ketika Rasulullah bersabda demikian, kemudian Abu Bakar bertanya:
فقال أبو بكر إن أحد شقي ثوبي يسترخي إلا أن أتعاهد ذلك منه ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم إنك لن تصنع ذلك خيلاء (رواه البخاري رقم 3465)
“Sesungguhnya salah satu sisi pakaian saya memanjang ke bawah kecuali kalau saya menjaganya? Rasulullah saw menjawab:
“Kamu melakukan itu tak karena sombong” (HR Bukhari No 3465). Artinya Rasulullah memberi keringanan bahwa jika Isbal dilakukan tidak bertujuan sombong adalah diperbolehkan.
Dengan demikian hukumnya Isbal tak haram dan faktor keharamannya adalah “Sombong”. Maka mengangkat pakaian diatas mata kaki adalah sunah, bukan wajib. Penjelasan ini diulas oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim 1/128.
Senin, 21 Desember 2015
06--NamaMu Muhammad
Oleh Said Al Qasam
Namamu Muhammad,
Yang Terpuji dikalangan Yang Dipuji,
12 Rabi'ul Awal tanggal kelahiranmu,
duhai Sang Nabi,
Membawa rahmat seluruh Alam ini,
Puteranya Si Abdullah dan Aminah yang dicucuri (rahmat),
Pemberi Syafaat seluruh ciptaan Ilahi.
Demi Allah,
Seandainya engkau, wahai Rasulullah, melihatku,
Pasti engkau akan menitiskan air matamu,
Sedih dengan peribadiku,
Namun ~
Engkau senantiasa meminta ampun buat kami,
Pada setiap malam tanpa henti,
Malangnya, kami tak putus-putus membuat dosa,
Sedangkan tiap malam engkau mendoakan kami,
Meminta pengampunan dari Ilahi,
Atas segala dosa kami.
Namun, kami sia-siakannya dengan maksiat kami,
Kami musnahkannya dengan zunub (dosa) kami,
Adakah kami layak menjadi umatmu, Wahai Sang Penghulu Nabi ?
Engkau Kekasih Allah,
Kami adalah umatmu wahai Habiballah,
Ini bermakna kami adalah Hamba Allah,
Akan tetapi, kami kadang-kadang menjadi musuh Allah tanpa disedari,
Kami ingkar suruhanNya, langgar laranganNya,
Lupakan sunnahMu bahkan alpa dengan duniawi,
Apakah layak kami memohon syafaatmu ?
Namun, kami tak malu meminta syafaatmu nanti,
Sedangkan perbuatan (maksiat) kami amatlah buruk sekali,
Engkau adalah udara (bagaikan) buat kami,
Engkau adalah hujan buat tanaman kami,
Engkau adalah matahari pada siang hari,
Engkau adalah bulan pada malam hari,
Engkau adalah langit dalam menaungi kami.
Sungguhpun begitu,
Kami ini hina sekali,
Kami tak dapat menjadi tumbuhan yang mekar dengan kecintaan udara,
Kami bukanlah tanaman yang subur dengan berkat titisan hujan,
Kami menjadi biasa bayang-bayang yang tiada terkena cahaya, (kerana kekotoron diri).
Kami bukanlah bintang yang senantiasa bersamamu,
Kami juga bukanlah awan yang berada padamu,
Kami hanyalah insan yang tak pernah kenal erti syukur dan redha,
Oh Alangkah hinanya diri kami,
duhai Pemberi Syafaat kami.
Ya Rasulullah,
Adakah terdapat syafaat buat kami?
Buat umatmu pada zahir ini, (Kita hanya nelambangkan zahir umat baginda, tetapi bukan pada roh kita)
Atau... kami tak akan menerimanya ?
Allah ~
Celakalah badankami,
serta roh kami,
Andaikata kami tak bisa melihatmu,
Tak bisa memelukmu, menciummu... Alangkah ruginya ~
Muhammad Rasulullah SAW
Oh Rasul Mulia,
Apa guna seluruh keindahan dan kemewahan dunia yang ku miliki,
Jika kau tiada tersenyum melihatnya,
Apa makna kenikmatan syurga,
Jika engkau tiada dapat dipandang,
Apa guna setiap nafasku,
Jika engkau memalingkan wajahmu.
Apa guna wujud tanganku,
Andai engkau tidak memegang,
Apa guna langkah kakiku,
Andai ia tidak berjalan kepadamu,
Apa guna degup jantungku,
Andai ia tak merinduimu,
Apaguna aqal sihatku,
Andai ia tak pernah mengingatimu,
Apa makna seluruh Alam ini,
Andai engkau tak redha padaku.
Oh Ya Allah,
Hidupkanlah hati ini dengan mencintai KekasihMu,
Yang disangka mati padahal hidup disisiMu,
Yang sering mengingatimu setiap waktu, tanpa henti,
Yang hatinya hanya ada cinta, bukan benci,
Yang dirinya terdapat Al Quran, panduan kami,
Dialah, Dialah, Dialah Muhammad bin Abdullah SAW, Rasul Kami.
Selawat dan Salam buatnya,
Sebanyak sela nafas makhlukMu,
Sebanyak bilangan pokok di bumiMu,
Sebanyak butiran debu di tanahMu,
Sebanyak degupan jantung pada setiap detik waktu,
Seluas air di lautan dan langit nun terbentang,
Juga, Sederas darah mengalir di dalam badan,
Allahumma Salli 'ala Sayyidina Muhammad.
Tak lupa juga kepada ahli keluarga Tercinta baginda,
dan para Sahabat Mulia baginda,
Yang tiada henti membawa syariatnya,
Menegakkan agama senantiasa,
Walaupun dizalimi setiap ketika,
Merekalah yang berjuang dibawah panjinya,
Diakal orang lain ingin membunuhnya,
Merekalah yang dimuliakan oleh Kekasih Yang Mulia,
Di Sisi Tuhan Yang Maha Mulia.
Allahumma Salli 'ala Sayyidina Muhammad Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Dengan Nurmu wahai Muhammad SAW,
Kami ada untuk mengikuti langkahmu,
Walau tak sempurna sepertimu,
Namun kami mahu menjadi umatmu,
Yang senantiasa merinduimu,
Yang apabila dibelah dan dilapah dada kami,
akan terbentanglah kalimah . . . .
LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH.
Langganan:
Postingan (Atom)