Senin, 21 Desember 2015
05- Matinya Keadilan
Oleh : Said Al Qasam
Saudaraku Yang Dirahmati Allah.
Hari ini, kukirimkan karangan mawar hitam tanda berkabung atas matinya keadilan.
Bagi rakyat jelata ia telah begitu mahal bagaikan untaian permata intan.
Bagai mencari jarum ditengah hamparan jerami di persawahan.
Sungguh betapa sulitnya hidup dalam naungan Tuhan.
****::
Betapa alam telah berikan pelajaran berharga.
Tentang bijaknya prilaku penghuni rimba.
Keseimbangan pun tetap terjaga.
Dan terjauh sifat serakah.
******
Adalah sebuah perbedaan.
Kala tujuan dibungkus ketamakan.
Ganasnya nafsu manusia melebihi hewan.
Segala kekayaan yang ada pun ingin dihabiskan.
****::
Betapa ketidakadilan telah lahirkan banyak kezaliman.
Peringatan Ilahi melalui peristiwa alam pun dikesampingan.
Tanda-tanda ketakseimbangan kehidupan yang terjadi disepelekan.
Maka tinggallah waktu manusia bumi akan rasakan azab dan kehancuran.
*******
Pembangkangan pada perintah Ilahi suburkan sifat sombong dan tamak.
Manusia yang tak berdaya dan lemah diperlakukan bagaikan budak.
Suburkan keserakahan pada harta dan perkuat sifat congkak.
Dan terhadap isyarat-isyarat yang akan seolah pekak.
****;;
Iblis tertawa dengan bertambahnya balatentara.
Terkabul sudah ribuan tahun semua cita-cita.
Untuk menambah pasukan pendurhaka.
Untuk jadi penghuni lembah neraka.
****;;
Dalam sekaratnya peradaban akhir.
Dengan hampanya agama bak orang fakir.
Dan dalam lemahnya alunan kidung ahli zikir.
Sedikit manusia kelak yang selamat di Yaumil Akhir.
******
Sungguh hidup dunia bagai anggur memabukkan.
Memberi kegembiraan dan tipuan kesenangan.
Membuat lupa pada pertanggung jawaban.
Yang kelak pasti manusia akan benarkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar